5 Hewan Yang Diyakini Membawa Keberuntungan
Sebagian orang dari berbagai lapisan masyarakat mempercayai kebenaran
mitos hewan pembawa keberuntungan, rela mengeluarkan kocek besar untuk
memilikinya, begitu juga dengan biaya untuk memeliharanya. Disayangi
seperti merawat anak sendiri penuh dengan kelembutan, bahkan terkadang
dilakukan secara berlebihan. Berikut saya rangkumkan hewan-hewan yang
“dianggap” membawa keberuntungan bagi pemiliknya :
- Tokek
Bagaimana caranya, ternyata mereka berupaya untuk menanyakan
keberuntungannya saat si tokek yang sedang berbunyi. Misalnya kekayaan,
naik jabatan, putus cinta, bahkan menikah dan perceraian. Ada kalanya
hal ini hanya dianggap mitos namun sebagian lainnya justru mengharapkan
keberuntungan dari sang tokek, berbagai upaya dicoba dalam pencapaian
suatu keberhasilan. Karena katanya, tokek merupakan simbol hewan
keberuntungan.
Ada ciri-ciri khusus pada tokek yang dipercayai memiliki
keberuntungan. Adalah tokek memiliki bunyi berjumlah ganjil, tokek
dengan ekor bercabang menghadap ke atas dan lain sebaganya. Tapi bukan
tokek racun seperti lagu balasan keong racun.
Menurut kepercayaan suatu sekte, tokek merupakan hewan keturunan atau
naga. Oleh sebab itu maka tokek dianggap sebagai hewan sakral, tokek
dengan bobot lebih dari 3 ons dipercaya telah memiliki “penunggu”,
sehingga tokek ini akan tampak lebih besar dari berat sebenarnya. Maka
tokek tersebut tampak besar namun memiliki bobot ringan, karena
penunggunya pergi ketika tokek sedang ditimbang.
Tokek juga dianggap sebagai hewan tolak bala, yakni memiliki kekuatan
gaib dan rumah yang dihuni oleh tokek tersebut akan dapat menolak bala,
semakin besar ukurannya maka semakin besar pula kekuatan gaib yang
dimiliki. Sehingga tidak jarang, bagi orang-orang yang mempercayai hal
tersebut berani membayar mahal, sampai ke berbagai penjuru akan dicari
dan dibayar sesuai dengan berat dan ukurannya.
Hewan ini sendiri kebanyakan aktif di saat senja dan malam hari,
meski suara panggilannya kadang-kadang terdengar di siang hari. Tokek
tinggal di lubang pepohonan di hutan atau di rekahan batuan atau gua,
namun sebagian jenisnya juga beradaptasi dengan lingkungan manusia dan
bersifat komensal. Tokek memburu aneka serangga dan invertebrata lain
sebagai makanannya, walaupun juga tidak segan memangsa vertebrata lain
yang lebih kecil ukurannya. Tokek betina biasanya mengeluarkan sepasang
telur yang disimpan berlekatan di sudut lubang atau dinding. Tempat
menyimpan telur ini biasa digunakan berulang kali oleh tokek yang sama.
- Ikan Arwana
Alasan Ikan Arwana yang dalam bahasa latin bernama Sceleropage
Formosus atau bahasa gaulnya Dragon Fish, bahasa kampungnya ikan payang,
siluk, silok, kelasa, khayangan atau juga kalikasi ini dipelihara bukan
hanya karena warna sisiknya yang cantik, subuhnya yang kekar dan
warnanya. Tetapi konon, ikan yang berasal dari pedalaman Kalimantan ini
punya kemampuan menolak bala dan di percayai sebagai ikan pembawa
keberuntungan.
Bahkan bagi sebagian orang berduit, memelihara Arwana sudah menjadi
gaya hidup, simbol keberhasilan, keperkasaan, dan kejayaan pemiliknya.
Perpaduan berbagai hal itulah yang menjaga harga Arwana tetap tinggi.
Ikan Arwana termasuk ikan yang tak mudah dirawat. Arwana tak bisa hidup
di air yang kotor. Ia juga membutuhkan akuarium yang besar. Maklumlah,
ukuran Arwana bisa menyamai lengan orang dewasa. Namun berbagai
kesulitan pemeliharaan segera terbayar saat memandang ikan naga ini
menari di akuarium.
Ikan Arwana sendiri merupakan ikan yang tergolong satwa langka
Indonesia dengan habitat asli dari Kalimantan dan juga Papua. Ikan ini
mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh,
dilengkapi dengan sungut pada mulutnya dan sisik yang besar dengan
susunannya yang harmonis, membuat keindahan dari ikan ini sangat
menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga jika diletakkan dalam
akuarium akan membuatnya benar benar terlihat sebagai ikan yang anggun.
Ada beberapa jenis ikan arwana, seperti arwana Silver, Gold, Super Red dan sebagainya.
Namun yang mempunyai harga jual tertinggi ataupun paling diminati
oleh penggemar ikan naga ini adalah jenis Super Red. Jenis ini dipercaya
membawa keberuntungan (hokie) bagi pemiliknya dan pembawa kekayaan
sekaligus dapat menaikkan status sosial sang pemilik terutama jika
memiliki Arwana dengan spesifikasi khusus yang harganya bisa mencapai
ratusan juta rupiah.
Pada awalnya ikan ini dikenal sangat sulit untuk berkembang biak di
luar habitat aslinya, namun pada perkembangannya ikan ini dapat
berkembang biak pada tambak ataupun kolam-kolam buatan dengan air yang
telah diatur keasaman ataupun suhunya. Hal ini memungkinkan penangkaran
dapat dilakukan jauh dari habitat asli ikan ini.
- Ikan Koi
Siapa yang tidak tergoda dengan keindahan Ikan Koi. Ikan koi memang
indah. Sisiknya yang berwarna – warni dan bentuk tubuhnya yang
menggemaskan, membuat ikan ini banyak dicari orang. Meskipun ikan koi
ini bibitnya awalnya berasal dari daratan Tiongkok lalu menyebar ke
Jepang, namun kini banyak dibudidayakan di dalam negeri.
Ikan jenis koi semakin digemari. Selain bentuk dan warna, ikan ini
diyakini bisa membawa keberuntungan. Satu pembudidaya koi bisa beromzet
Rp 40 juta per bulan. Asal kataKoi (bahasa Tionghoa dan bahasa Jepang:
鯉, Romaji : koi) adalah jenis ikan karper Cyprinus carpio yang
dipelihara untuk menghias rumah, berasal dari Tiongkok dan banyak
tersebar di Jepang. Mereka berkerabat dekat dengan ikan mas, dan karena
itu banyak orang menyebutnya ikan mas koi yang sebenarnya adalah
misnomer.
Di samping itu, ternyata masih ada lagi kepercayaan lain tentang ikan
ini, yakni seseorang yang memelihara koi akan mendapat keberuntungan
(percaya apa tidak ya terserah anda … !! Karena saya tidak bisa menjamin
untuk itu, hehee). Ikan Hias jenis ini biasanya berharga cukup mahal
dengan Nama Ikan Koi atau Jinmengyo.
Dari negara asalnya Jepang, Koi memiliki 174 jenis namun yang dikenal
hanya beberapa saja.Koi merupakan ikan kolam, keindahannya hanya akan
terlihat bila berada di kolam dan dilihat dari atas. Koi bukan ikan
akuarium, jika dimasukan ke dalam akuarium tak akan menunjukkan
keindahan dan keasyikan ketika memandanginya.
Dari sekian banyak jenis ikan koi, ada tiga yang sangat terkenal yang disebut gosanke, yaitu :
- Kohaku, ikan koi yang punya corak warna merah di atas warna putih
- Sanke, jenis ikan koi yang bercorak warna merah dan hitam di atas warna putih, tetapi corak hitam tidak terdapat di kepala
- Showa adalah ikan koi hitam bercorak warna merah dan putih
Mengapa ikan koi unik? Ikan koi dapat menjadi teman seumur
hidup,karena umurnya relative panjang. Di Jepang ada yang sampai berumur
200 tahun, warna-warninya beragam, indah, mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan, mudah menerima makanan, lemah lembut dan jinak, serta
raja ikan hias air tawar. Kata koi, menurut penulisan Jepang, memang
bisa menimbulkan dua makna berbeda. Makna pertama adalah ikan, sedangkan
makna kedua menjadi murni atau sempurna.
Dari kedua makna ini, koi bisa diartikan sebagai ikan yang mempunyai
garis rapi dan teratur pada sisik di badannya. Artinya, koi merupakan
ikan yang benar-benar sangat menguntungkan dan sangat ideal untuk seni.
10 KEUNIKAN KOI
1. Bisa menjadi teman seumur hidup. ”Takdir “hidup koi sangat panjang. Di Jepang ada yang sampai berumur 200 tahun.
2. Warna-warninya beragam. Koi mempunyai corak warna yang sangat beragam dan setiap pola warna koi sangat berbeda,
3. Koi tidak terlalu mahal. Pada umumnya. orang beranggapan bahwa koi sebagai ikan hias yang harganya mahal. Tapi jika kita mau memeliharanya mulai dari kecil ian ini tidak terlalu mahal.
4. Koi mudah menyesuaikan diri. Koi juga dikenal sebagai ikan yang gampang menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Ikan ini bisa menempati hampir semua tempat.
5. Koi mudah menerima makanan. Salah satu sebab mengapa koi mudah dipelihara adalah karena koi mudah menerima makanan apa saja. Tidak seperti halnya pada budidaya kodok. Kodok sulit dibudidayakan karena perilaku makanannya sangat khusus.
6. Tidak pemilih terhadap perawatnya. Pada umumnya sebuah hobi hanya milik perorangan. Kalau seorang ayah mempunyai kegemaran memelihara burung, mungkin anggota keluarga yang lain tidak bisa ikut menikmati karena memang tidak tahu apa yang menarik dari burung tersebut. Tapi kalo memelihara koi, banyak orang yang bisa menikmati
7. Koi lemah lembut dan jinak. Tidak ada pemimpin dalam kelompok koi, dan tidak ada seekor pejantan kasar yang mengganggu koi betina. Sebagai penghuni lama, koi tidak akan me-nyiksa koi pendatang baru. Koi sangat lemah lembut.
8. Koi Ikan Samurai. Koi terkenal sebagai ikan pemberani dan tidak takut terhadap apa pun sampai mereka dibantai. Oleh karenanya, koi di Jepang disebut sebagai ikan samurai.
9. Raja Ikan Hias Air Tawar. Koi merupakan ikan hias air tawar terbesar dan merupakan ikan bergengsi. Kepalanya besar dengan dihiasi sepasang kumis. Kumis inilah yang membedakannya dengan ikan mas koki, Carassius auratus.
10. Koi Merupakan Karya Seni Jepang. Koi mempunyai sejarah panjang sebagai ikan peliharaan. Ikan ini diimpor ke Jepang dari tempat asalnya di Asia Tengah lewat Cina dan Korea.
- Ikan Louhan
Ikan Louhan (Flowerhorn) bagi sebagian orang merupakan ikan pembawa
Hoki. Bagi siapa saja yang memelihara dan memilikinya diyakini akan
mendatangkan keberuntugan. Anggapan sebagai Ikan Hoki merupakan
keyakinan yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat tertentu.
Namun demikian secara hitung-hitungan bisnispun sebenarnya ikan Louhan
adalah suatu komoditas bisnis yang teramat sangat mejanjikan. Maka dari
itu perlu diketahui bagaimana membudidayakan ikan louhan secara baik dan
benar.
Ikan Louhan yang dicirikan dengan benjolan di kepala, sering
diistilahkan jenong atau nonong, warna warni di tubuhnya serta adanya
huruf cina atau huruf arab di di bagian tubuhnya. Disebut juga flower
horn karena warna tubuhnya yang warna-warni bagai bunga, dan benjolan di
kepala bagai sebuah tanduk.
Asal Mula Louhan
Progam pengembangbiakan telah dimulai sejak tahun 1993. Orang
Malaysia terutama banyak yang mengagumi ikan dengan kepala menonjol,
yang dikenal sebagai Karoi atau “kapal perang”, ditemukan di bagian
barat negara mereka. Dahi sedikit menonjol dan ekor panjang ikan ini
berharga untuk para peminat masyarakat Taiwan sebagai tanda pembawa
keberuntungan dalam geomansi. Pada tahun 1994, iblis merah Cichlid
(genus Amphilophus) yang diimpor dari Amerika Tengah ke Malaysia dan
hasil hibrida parrot cichlid yang diimpor dari Taiwan ke Malaysia dan
dibesarkan ikan ini secara bersamaan, menandai kelahiran ikan lou han
tersebut.
Pada tahun 1995, perkawinan persilangan diadakan lebih lanjut dengan
Human Face Red God of Fortune, yang menghasilkan jenis baru yang disebut
Five-Colors God of Fortune. Karena warnanya yang indah, ikan ini
menjadi cepat populer. Penyempurnaaan secara selektif terus berlanjut
hingga tahun 1998, ketika Seven-Colors Blue Fiery Mouth (yang juga
disebut sebagai Greenish Gold Tiger) yang diimpor dari Amerika Tengah,
dan hasil perkawinan silangnya dengan Jin Gang Blood Parrot dari Taiwan.
Pembelesteran ini akhirnya menghasilkan generasi pertama hibrida
flowerhorn Hua Luo Han, yang kemudian diikuti dengan perkenalan
flowerhorn berikutnya.
5. Kucing
Maneki neko adalah figur kucing “selamat datang” yang dipercaya
membawa keberuntungan & kesejahteraan. Maneki neko berasal dari
Jepang, merupakan patung kucing yang dipercaya membawa keberuntungan
bagi pemiliknya.
Patung ini menggambarkan kucing lokal dari jepang (Japanese Bobtail)
dengan salah satu kaki depan terangkat, seolah olah melambai-lambai.
Maneki neko biasanya dipajang di Toko, Restoran dan tempat usaha lain.
Figur kucing ini telah diproduksi menjadi berbagai alat & bentuk
seperti gantungan kunci, celengan, pengharum ruangan, dll. Berbagai
bahan juga dipergunakan. Dari yang paling purah seperti plastik, kayu
dan kertas hingga yang mahal seperti jade atau giok. Berbagai bentuk,
warna dan ornamen tambahan dipercaya mempunyai fungsi tertentu.
Yang dimaksud kucing di sini mungkin lebih dikhususkan pada sebuah
benda/patung berbentuk kucing yang di Jepang disebut “Maneki Neko”.
Wujud barang ini rasanya sudah tak asing lagi di toko, restoran, wartel
dan sebagainya. Sosok seekor kucing yang duduk tegak dengan satu kaki
depannya terangkat bak mengajak orang mendekat.
Hampir semua Maneki Neko mengenakan kalung berwarna merah dengan bel
kecil menggantung di bagian depannya. Sebenarnya aksesoris ini cukup
umum dikenakan pada kucing-kucing peliharaan keluarga bangsawan di zaman
Edo. Selain itu, kalung merah dengan bel kecil ini juga sering
menghiasi Jizo, patung-patung batu yang umumnya ditempatkan di sekitar
kuil dan pemakaman, dan merupakan pelindung anak-anak sakit.